Kamis, 06 Desember 2012

Tari Mandau Talawang Nyai Balau



TJILIK RIWUT, FATTALA –
Ditengah-tengah kesibukan mendampingi tugas suami sebagai abdi negara dan pengayom masyarakat. Para istri polisi juga mengisi aktivitas/latihan menghasilkan sebuah karya seni asal Kalimantan Tengah yang disebut Tari Mandau Talawang Nyai Balau.

“Tarian Mandau Talawang Nyai Balau dari Bhayangkara/i Polda Kalteng ini pernah ditampilkan dihadapan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Timur Pradopo di Jakarta. Mendapat apresiasi positif dari para jenderal yang menyaksikan.”

Jelas Kapolda Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Bachtiar Hasanudin Tambunan saat menyampaikan sambutannya pada peringatan 1 Muharram 1434 hijriah di halaman Mapolda Kalteng, Sabtu malam (18/11).

Tarian ini merefleksikan pahlawan dari suku Dayak atau sifat kepahlawanan suku Dayak yaitu berani dan tidak akan pernah menyerah untuk mempertahankan Negara/bangsanya,  dengan menggunakan alat-alat tradisional berupa tameng dan sejenis pedang yang asli dari Dayak yang bernama Mandau.

Seperti namanya, tari Mandau merupakan tarian yang menunjukkan keahlian dan keterampilan dalam memainkan atau menggunakan senjata, yaitu Mandau yang merupakan senjata tradisional Dayak dan Telabang yaitu perisai tradisional Dayak.

Mandau adalah senjata tradisional suku Dayak yang dipercaya memiliki kekuatan magic/sihir dan membutuhkan berbagai macam ritual dalam proses pembuatannya.

Tarian ini ditampilkan saat menyambut para pahlawan perang sekembalinya dari medan laga. Tarian ini selain ditarikan oleh penari laki-laki dan penari perempuan, juga ditarikan oleh seorang putri yang di tanah Kalimantan di kenal dengan nama Putri Nyai Balau. MUY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB