DPRD KOTA, FATTALA
Hasil rapat
Paripurna ke-13 masa sidang III tahun 2012 DPRD Kota Palangka Raya, Kamis
(6/12) menetapkan Anggaran Belanja Daerah kota Palangka Raya sebesar
Rp844.308.027.184
Anggaran belanja
tersebut diproyeksikan sebesar Rp844.308.027.184. dengan rincian belanja tidak
langsung sebesar Rp.554.040.021.839,48 sedangkan belanja langsung sebesar
Rp.290.268.005.344,52 sedangkan untuk pendapatan diproyeksikan sebesar
Rp.821.160.133.184.
Adapun pagu pada
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) rata-rata mengalami kebaikan
baik itu untuk belanja tidak langsung maupun belanja langsung, walaupun pada
dasarnya mengalami defisit anggaran sebesar Rp.23.147.894.000.
Walikota
Palangka Raya, HM. Riban Satia dalam sambutannya mengatakan penandatanganan
persetujuan bersama Walikota Palangka Raya dengan Pimpinan DPRD kota Palangka
Raya tentang APBD tahun anggaran 2013 merupakan suatu hasil dari proses
pembahasan yang cukup panjang, intensif dan melelahkan, serta menguras tenaga
dan pikiran, namun merupakan pekerjaan yang sangat mulia, karena menyangkut
hajat hidup dan kepentingan masyarakat kota Palangka Raya.
Dalam kesempatan
itu, Walikota Palangka Raya mengucapkan terima kasih atas diterima, dibahas dan
disetujuinya Rancangan Peraturan Daerah kota Palangka Raya tentang APBD tahun
anggaran 2013 tersebut.
Lanjut Walikota
Palangka Raya, komposisi dan anggaran belanja tersebut mengalami perubahan,
dimana anggaran pendapatan daerah meningkat atau bertambah. Meningkatnya APBD
tersebut merupakan beban dan tugas yang cukup berat, khususnya dilihat dari
aspek upaya mencapai target pendapatan daerah. Namun disisi lain, hal ini juga
menunjukkan kuatnya komitmen dan kesungguhan pihak legislatif dan eksekutif
terhadap upaya percepatan dan peningkatan pembangunan daerah.
Hal ini, jelas
Riban Satia sekaligus merupakan tantangan dan peluang bagi pemerintah daerah
yang lebih progresif, namun tetap menjaga anggaran belanja daerah yang bersifat
konservatif terhadap asumsi-asumsi ekonomi makro daerah, khususnya kekuatiran
terhadap masih terjadinya kelesuan ekonomi global. Muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar