Sabtu, 29 Desember 2012

Mahasiswa STAIN Melakukan Praktik Fisika


Air yang Kotor Itu, Kini Menjadi Jernih 


Baru-baru ini, kegiatan praktik mahasiswa program Studi Fisika STAIN Palangka Raya berhasil meluncurkan ‘roket’ dengan jarak hingga 80 meter dan ketinggian dari permukaan tanah mencapai 15 meter.
Kali ini, mereka berhasil melakukan praktikum integrasi Fisika dan Kimia yang berwawasan lingkungan. Praktik yang dilaksanakan di lapangan Basket Kampus, Rabu (26/12) itu, dengan memanfaatkan bahan bekas dan limbah rumah tangga untuk penjernihan air kotor menjadi air bersih.
Hal ini dapat menepis anggapan bahwa belajar fisika maupun kimia tidak hanya sekedar belajar teori semata tetapi dapat mengetahui bagaimana cara pengaplikasikannya dalam bentuk uji coba langsung. “Prinsip kerja alat sederhana yang dibuat itu, mahasiswa dirangsang untuk berpikir kritis menyelesaikan masalah yang ditemukan di lingkungannya seperti halnya bagaimana agar air kotor dapat disaring dengan cara melewatkan pada bahan yang memiliki kerapatan yang baik untuk menyaring,” tutur dosen fisika Suhartono disela-sela membimbing mahasiswa praktikum.
Menurutnya, bahan-bahan yang digunakan dalam praktek dari bahan bekas dan alam sekitarnya seperti menggunakan pasir, batu-batuan, kerikil, dan arang kayu bekas pembakaran atau bahan lainnya yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan yang fungsinya memiliki prinsip pengendapan dan mampu menarik partikel-partikel kotoran pada air ke bawah sehingga dapat mengendap. Diharapkan hasil air yang keluar dapat lebih jernih kemudian diukur parameter kimia dan fisikanya yang berupa Ph, konduktifitas, kekeruhan serta bau.
“Pembelajaran yang diterapkan itu, intinya menekankan kualitas dalam hal prosesnya dengan cara menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang diterapkan pada alat penjernih dan penyaring air sederhana yang dirancang oleh mahasiswa itu sendiri,” ujar Suhartono.
Ia menambahkan, tujuan pembelajaran praktikum itu untuk memotivasi mahasiswa sebagai calon guru Fisika dalam berkreatifitas merancang alat sederhana dari bahan bekas dan limbah rumah tangga yang memanfaatkan prinsip fisika dan kimia dalam penerapannya di lingkungan kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, ditempat terpisah ketua STAIN Palangka Raya Dr. Ibnu Elmi AS Pelu mengatakan pembelajaran dengan menerapkan praktikum tersebut merupakan salah satu upaya kampus agar mahasiswa sebagai calon guru mampu menguasai pembelajaran tidak hanya teori saja, melainkan juga prakteknya.
“Praktik yang dilakukan mahasiswa itu juga sangat bermanfaat. Mereka mampu memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitarnya untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat dan dapat dinikmati,” ucap Ibnu.
Ia menambahkan, konsep yang dilakukan sudah selaras dengan konsep Islam itu sendiri, bahwa Allah memerintahkan hambanya untuk memanfaatkan alam untuk dipikirkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hal itu juga dalam rangka untuk tetap menjaga ekosistem yang ada di dunia ini. muy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB