G.OBOS, FATTALA
Di kampus STAIN Palangka Raya fungsi asrama, ternyata tidak hanya dimanfaatkan
sebagai tempat tinggal bagi mahasiswa saja. Melainkan juga dimanfaatkan untuk mengembangkan
minat berbahasa terutama dua bahasa Internasional, Bahasa Arab dan Bahasa
Inggris.
Asrama kampus yang dikenal dengan nama Ma’haj
al-Jamiah ini membiasakan mahasiswanya untuk melakukan interaksi setiap harinya
dengan dua bahasa tersebut. Penerapan menggunakan dua bahasa itu, agar mahasiswa mempunyai nilai
lebih dalam penggunaan bahasa khususnya bagi mahasiswa semester I dan II setelah
mereka keluar dari asrama itu nantinya.
“Program pembinaan bahasa di Ma’haj al-Jamiah ini
bertujuan membiasakan mahasiswa, khususnya bagi semester I dan II untuk bisa menggunakan dua bahasa
internasional,” katanya.
Menurutnya, meningkatkan minat berbahasa memang harus dibiasakan.
Cara yang efektif untuk membiasakan itu yaitu dengan sistem asrama. “Saya yakin
ke depannya dalam waktu singkat, kurang dari satu tahun mahasiswa bisa menguasai dua bahasa internasional
tersebut untuk berkomunikasi,” tutur Baihaki.
Untuk penerapannya sendiri, pihaknya memberikan
tugas kepada setiap mahasiswa yang tinggal di kampus tersebut dengan memberikan
10 sampai 20 kosa kata yang wajib dihafal. Untuk hafalannya yang langsung bisa diterapkan
serta siap pakai dalam kehidupan sehari-hari.
“Ada kewajiban berbahasa selama 24 jam. Selain
itu, ada alat
ukurnya semacam mahkamah bahasa untuk mengetahui perkembangan mereka dalam
berbahasa,” ungkapnya.
Lanjutnya, Perkembangan mahasiswa di sini dengan
diterapkannya dua bahasa tersebut cukup bagus, kepercayaan diri mereka untuk
menerapkan dua bahasa ini patut dihargai. “Kami optimis, program ini akan berhasil dan bahkan
bisa menjadi percontohan bagi kampus-kampus lainnya,” harapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswi asrama Ina
Miftahul Ulum mengatakan, dirinya mendapat pengalaman berbahasa yang
baik di asrama tersebut. “Banyak sekali manfaatnya bagi saya, kebetulan saya
memang mengambil program studi bahasa Inggris sehingga dengan tinggal di asrama, saya bisa mengembangkan skill
dalam memantapkan bahasa internasional yang memang disukai,” katanya.
Penerapan berbahasa seperti itu, katanya, sangat
baik karena tidak hanya semata-mata monoton ketika belajar di kelas saja dengan
hanya mendapatkan teorinya namun dengan penerapan berbahasa tersebut mampu
mengembangkannya di asrama.
“Saya berharap, setelah keluar nanti dari
asrama bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun sedikit namun terus
diterapkan akan lebih baik,” harap Ina yang duduk di semester III Program Studi
Bahasa Inggris ini. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar