KUALA
KAPUAS, FATTALA
Petani
Karet di Kecamatan Anjir Kalampan, Kabupaten Kapuas melakukan mengembangkan hasil karet dengan teknologi
gastek (produksi teknologi menggunakan
gas, red) untuk menghasilkan karet berkualitas tinggi.
Sejak dirintis masyarakat dan dijembatani
oleh koperasi KSU Rakumpit terjalin kerjasama dengan PT. Dockkell
Rubber Vietnam, dengan penandatanganan
perjanjian antara petani karet, KSU Rakumpit dengan perusahaan asal Vietnam, Sabtu (15/12).
Acara tersebut secara resmi dihadiri Pemkab Kapuas yang diwakili Sekda Kapuas H. Nurul Edy, membacakan sambutan tertulis Bupati Kapuas H.M Mawardi.
“Upaya
kerjasama yang ditawarkan investor kepada masyarakat Anjir Kalampan sebagai
daerah agraris pengembang perkebunan karet sangat sejalan dengan program
pemerintah. Pemerintah Kabupaten Kapuas tengah berupaya untuk menguatkan harga
karet yang selama ini tidak stabil. Ditambah lagi dengan kurangnya kemampuan
petani untuk meningkatkan kualitas karet,” kata HM Mawardi.
Bupati mengharapkan dengan adanya jalinan
kerjasama itu akan
memberikan hal yang positif pada kualitas
karet yang semakin meningkat dan nilai jualnya makin tinggi.
Terlebih
kerjasama tersebut sangat menguntungkan,sebab, katanya, investor membantu
petani dalam menghasilkan karet dengan mutu terbaik dan kemudian
membelinya.Sehingga karet tidak dibeli dari tangan ke tangan (tengkulak) yang
menyebabkan harganya semakin jatuh.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia Kalteng Sinto R Nahan
mengatakan jalinan
kerjasama berupaya memfasilitasi petani agar
mampu memaksimalkan produksi karet. “Jujur saja yang ada sekarang ini
kebanyakan kualitas petani karet kita sangat rendah," ungkapnya.
Ditambahkan, bisa ditebak, dari sebantak karet hanya 40 persen saja yang
memang murni kandungan karetnya, yang lain hanya terdiri dari air, kayu, bahkan
batu yang diisi agar bantalan karet jadi berat. Tidak heran, kata Nahan, jika karet petani menjadi anjlok. Di beberapa daerah saja
harganya dibeli hanya Rp 3ribu hingga Rp 4ribu paling tinggi.
Dalam
kesempatan yang sama Director
PT. MVW Technologies Indonesia, Steven Nguyen didampingi penerjemahnya
menjelaskan teknologi gastek berarti karet benar-benar dijaga
kemurniannya hingga seratus persen. Bila perlu bukan karet basah seperti yang
direndam didalam air. Namun karet kering yang bisa dipotong tipis-tipis. Menurutnya, kandungan karet yang murni berbau harum dan berwarna
putih.
Steven
menerangkan bibit karet yang ditanam nantinya adalah karet dengan
kualitas terbaik yang dibawa dari Vietnam dan Malaysia. Kedepannya pihaknya dalam pengolahan kebun juga mengupayakan
agar mobil kontainer bisa masuk dalam perkebunan sehingga mampu langsung
mengangkut hasil karet.
"Terima
kasih untuk Kalteng, khususnya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kapuas yang
mau menggandeng tangan kami untuk menjalin mitra. Saya sangat yakin kerjasama ini akan mampu
mensejahterakan petani sebagai mitra dan masyarakat sekitar yang bersedia
menyediakan lahannya untuk ditanami karet,"tuturnya. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar