Jumat, 28 Desember 2012

Petani Anjir Kalampan Tingkatkan Kualitas Karet Dengan Gastek



KUALA KAPUAS, FATTALA
Petani Karet di Kecamatan Anjir Kalampan, Kabupaten Kapuas melakukan  mengembangkan hasil karet dengan teknologi gastek (produksi teknologi menggunakan gas, red) untuk menghasilkan karet berkualitas tinggi.

Sejak dirintis masyarakat dan dijembatani oleh koperasi KSU Rakumpit terjalin kerjasama dengan PT. Dockkell Rubber Vietnam, dengan  penandatanganan perjanjian antara petani karet, KSU Rakumpit dengan perusahaan asal Vietnam, Sabtu (15/12).


Acara tersebut secara resmi dihadiri Pemkab Kapuas yang diwakili Sekda Kapuas H. Nurul Edy, membacakan sambutan tertulis Bupati Kapuas H.M Mawardi.

“Upaya kerjasama yang ditawarkan investor kepada masyarakat Anjir Kalampan sebagai daerah agraris pengembang perkebunan karet sangat sejalan dengan program pemerintah. Pemerintah Kabupaten Kapuas tengah berupaya untuk menguatkan harga karet yang selama ini tidak stabil. Ditambah lagi dengan kurangnya kemampuan petani untuk meningkatkan kualitas karet,” kata HM Mawardi.

Bupati mengharapkan dengan adanya jalinan kerjasama itu akan memberikan hal yang positif pada kualitas karet yang semakin meningkat dan nilai jualnya makin tinggi.
Terlebih kerjasama tersebut sangat menguntungkan,sebab, katanya, investor membantu petani dalam menghasilkan karet dengan mutu terbaik dan kemudian membelinya.Sehingga karet tidak dibeli dari tangan ke tangan (tengkulak) yang menyebabkan harganya semakin jatuh.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia Kalteng Sinto R Nahan mengatakan jalinan kerjasama berupaya memfasilitasi petani agar mampu memaksimalkan produksi karet. “Jujur saja yang ada sekarang ini kebanyakan kualitas petani karet kita sangat rendah," ungkapnya.

Ditambahkan, bisa ditebak, dari sebantak karet hanya 40 persen saja yang memang murni kandungan karetnya, yang lain hanya terdiri dari air, kayu, bahkan batu yang diisi agar bantalan karet jadi berat. Tidak heran, kata Nahan, jika karet petani menjadi anjlok. Di beberapa daerah saja harganya dibeli hanya Rp 3ribu hingga Rp 4ribu paling tinggi.

Dalam kesempatan yang sama Director PT. MVW Technologies Indonesia, Steven Nguyen didampingi penerjemahnya menjelaskan teknologi gastek berarti karet benar-benar dijaga kemurniannya hingga seratus persen. Bila perlu bukan karet basah seperti yang direndam didalam air. Namun karet kering yang bisa dipotong tipis-tipis. Menurutnya, kandungan karet yang murni berbau harum dan berwarna putih.

Steven menerangkan bibit karet yang ditanam nantinya adalah karet dengan kualitas terbaik yang dibawa dari Vietnam dan Malaysia. Kedepannya pihaknya dalam pengolahan kebun juga mengupayakan agar mobil kontainer bisa masuk dalam perkebunan sehingga mampu langsung mengangkut hasil karet.

"Terima kasih untuk Kalteng, khususnya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kapuas yang mau menggandeng tangan kami untuk menjalin mitra. Saya sangat yakin kerjasama ini akan mampu mensejahterakan petani sebagai mitra dan masyarakat sekitar yang bersedia menyediakan lahannya untuk ditanami karet,"tuturnya. muy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB