G.OBOS, FATTALA
Anggapan sebagian orang bahwa kuliah di STAIN hanya memperdalam ilmu
agama semata, ternyata keliru. Hal itu, terbukti bahwa Mahasiswa Program Studi Fisika Jurusan Tarbiyah
STAIN Palangka Raya, Minggu (9/12), berhasil meluncurkan ‘roket’ ketika melakukan praktik ujicoba dengan alat dan bahan sederhana
dengan cara dirakit.
Dengan bahan-bahan seperti lem, botol sprit,
kertas bekas map, kayu bekas dan pompa ban, mereka sudah bisa melakukan ujicoba
dengan berhasil mampu meluncurkan ‘roket’ buatan tersebut
sejauh 80 meter dengan
ketinggian 15 meter dari permukaan tanah.
“Dengan praktik ujicoba ‘roket’ buatan dari penerapan teori yang sudah kita dapatkan, kita sudah berhasil
melakukan ujicoba peluncuran ‘roket’ dengan
bahan dan alat sederhana terjauh sampai 80 meter,” jelas Rahmat Rudianto salah
satu mahasiswa yang saat itu melakukan ujicoba roket di halaman kampus tersebut.
Ia menambahkan, praktik ujicoba ‘roket’ melalui alat sederhana dengan jangkauan 80 meter itu nanti
akan menjadi acuan atau patokan bagi mahasiswa praktik selanjutnya.
Kedepan, tutur Rahmat yang masih duduk di
semester satu itu, pihaknya melalui HMPS-Fisika berencana akan melakukan lomba
praktik ujicoba ‘roket’ tingkat kota Palangka Raya, sebagai tindak lanjut hasil
praktik yang
sekarang dilakukan. “Kami dalam waktu dekat akan menggelar lomba praktik ujicoba roket dengan bahan
sederhana tingkat kota Palangka Raya,” ucap Rahmat.
Di tempat berbeda, ketua STAIN Palangka
Raya, Dr. Ibnu Elmi AS Pelu mengungkapkan praktek yang digelar oleh
mahasiswanya tersebut merupakan salah satu bentuk kreativitas dalam proses
belajar di Kampus. Dimana mahasiswa prodi Fisika tersebut mampu menerjemahkan terhadap teori yang telah diberikan pengajarnya
dengan melakukan praktik.
Kebetulan praktik ujicoba kali ini dengan menghimpun bahan dan
alat yang sesederhana mungkin dan dibuat menyerupai sebuah roket. “Saya lihat
mereka sudah mampu mandiri dengan sedikit mendapat arahan dari pembimbingnya,”
tutur Ibnu.
“Ini merupakan sebuah kemajuan dan saya sangat
mengapresiasi positif kegiatan anak-anak fisika tersebut, kegiatan seperti ini
patut untuk dikembangkan lagi ke depannya.” ucap Ibnu.
Seperti diketahui, tambahnya, adanya kemampuan
mahasiswa dalam bidang Fisika tersebut memberikan pesan bahwa di Kampus STAIN
tidak hanya mencetak sarjana-sarjana agama saja, melainkan juga mencetak
mahasiswa di bidang sains dan teknologi yang bermoral dan berpengetahuan agama.
“Kalau dua keilmuan ini berpadu, tentu bangsa ini cepat maju dan keilmuan hasil
kreativitas yang mereka bangun tidak disalahgunakan,” tutur Ibnu.
Dari praktik mahasiswa STAIN
dalam meluncurkan ‘roket’ sederhana ini masih belum diketahui kecepatannya. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar