Kamis, 06 Desember 2012

Kapolda Jadi “Gatot Kaca”



TJILIK RIWUT, FATTALA – Kegiatan pagelaran Seni Budaya Pelangi Nusantara dan peringatan 1 Muharram 1424 hijriah di halaman Mapolda Kalteng jalan Tjilik Riwut Km.1, Sabtu (18/11) malam. Kapolda Kalimantan Tengah, Brigadir Jenderal Bachtiar Hasanudin Tambunan berperan menjadi wayang kulit Gatot Kaca tokoh pewayangan yang sangat populer dengan sifatnya yang gagah berani dan mempunyai kekuatan luar biasa.

Sifat ketokohan Gatot Kaca ini, sesuai dengan sifat seorang pemimpin Kepolisian di Kalimantan Tengah, Kapolda Kalteng Brigadir Jenderal Bachtiar Hasanudin Tambunan.

Pagelaran Seni Budaya Pelangi Nusantara dan peringatan 1 Muharram 1434 hijriah merupakan kemitraan Polri, Pemerintah provinsi Kalteng dan Pakuwojo Kalteng dengan mengangkat tema “Membangun Kalteng Yang Sejahtera dan Aman Dalam Rangka Meningkatkan Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat Dalam Pelestarian Budaya Bangsa di Bumi Tambun Bungai.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Ahmad Diran, Wakil ketua DPRD Propinsi Kalteng Arief Budiatmo, Kepala Kejati Kalteng Uung Abdul Syakur, Kasrem 102/Pjg Letkol Inf Wasono. Selain itu, juga hadir Wakil Jaksa Agung RI DR. H. Darmono.

Kapolda Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Bachtiar Hasanudin Tambunan dalam sambutannya mengatakan, kerukunan umat beragama wajib tetap terjaga di bumi Pancasila dan bumi tambun bungai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di Kalimantan Tengah, jelas Kapolda, prinsip-prinsip kebersamaan sudah ada dalam prinsip Huma Betang. Huma Betang merupakan salah satu falsafah yang dimiliki masyarakat Dayak Kalteng yang diimplementasikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

“Melalui momen ini, mari kita eratkan tali persaudaraan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan prinsip Huma Betang tersebut,” jelas Bachtiar.

Bachtiar juga meminta kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga kebersamaan dan keamanan di Kalteng. “Semua harus tetap menjaga keharmonisan, kebersamaan dan kerukunan beragama demi mewujudkan masyarakat Kalteng yang lebih baik serta sejahtera,” ucapnya.

Dalam kegiatan pagelaran seni pelangi nusantara itu, berbagai macam kesenian dari beberapa propinsi ditampilkan, mulai dari Tarian dayak Mandau Talawang Nyai Balau yang dibawakan oleh Bhayangkari Polda Kalteng, tari padupa dari Makasar, tari endang, tari hadrah dari Banjarmasin, tari puspanjari dari Bali, tari jaipong kembang tanjung dari Jawa Barat dan tarian daerah lainnya. Acara hiburan tersebut juga menampilkan pagelaran wayang kulit trisno budoyo yang menghadirkan dalang Ki Sutanto asal Klaten Jawa Tengah. MUY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB