Kata Sultan, Sebelum dirinya berangkat ke
Kalimantan Tengah, ada satu kesan dan cerita yang sering terdengar dari orang
Dayak. Dimana katanya orang dayak itu bisa makan manusia. “Namun hal itu
setelah saya langsung melakukan perjalanan di berbagai tempat di Kalimantan
Tengah, ternyata sama sekali tidak benar,” kata Sultan yang juga pembina dan
pembimbing dari PT. Kelana Tour dan Travel ini.
Ia menceritakan pengalamannya yang pada waktu
itu singgah di sebuah rumah milik orang Dayak. Meminta tolong untuk buang air
kecil. Mereka menanggapi dengan ramah dan penuh senyum mempersilahkan saya
untuk masuk ke rumahnya, bahkan mereka menyuguhkan saya minuman dan meminta
saya untuk makan di tempatnya. Ini adalah suatu kehormatan terhadap tamu yang
luar biasa bagi saya.
“Ia tidak kenal dengan saya, namun mereka baik
terhadap tamu-tamunya,” katanya.
Ditempat lain, pernah di sebuah warung makan
usai melakukan perjalanan dari Muara Teweh, saya singgah untuk makan siang.
“Saya disambut dengan penuh keramahan dari pemilik warung tersebut, mereka
tidak sedikitpun mencerminkan wajah dan kesan yang digambarkan dalam
cerita-cerita terhadap orang dayak.
Selain itu, jelas Sultan, “Satu hal lagi yang
membuat saya lebih yakin bahwa orang Dayak itu sangat ramah adalah dengan
kehadiran Walikota Palangka Raya yang sudi untuk hadir dalam acara halal bi
halal ini yang dalam kondisi sangat sederhana,”
Saya sangat salut dan menyampaikan hormat
dengan sesungguhnya dengan penyajian dan keramahan orang-orang dayak di
Kalimantan Tengah. Kesan dan Pesan ini akan saya sampai kepada masyarakat di
Jawa, bahwa orang Kalimantan Tengah, Masyarakat Dayak tidak seperti yang
diceritakan,” ucapnya. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar