Selasa, 23 Oktober 2012

Peduli Sampah Harus Diajarkan Sejak Dini


TJILIK RIWUT, FATTALA - Sampah merupakan masalah yang serius dan merisaukan.Oleh karena itu, perlu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada masalah persampahan. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut, dengan membiasakan membuang sampah dengan baik dan benar kepada anak-anak sejak dini.

Demikian dikatakan H. Majeri selaku koordinator laskar sanitasi MTsN-2 Palangka Raya, saat memberikan sambutan pada pelatihan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dengan tema sanitasi untuk pendidikan yang lebih baik, Sabtu (20/10).

Kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah kegiatan peduli sampah. Reduce yaitu mengurangi produksi sampah. Reuse artinya, menggunakan kembali barang yang masih layak pakai secara berulang-ulang. Sedangkan, Recycle daur ulang atau memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna.

Lanjutnya, diharapkan dengan membiasakan membuang sampah dengan baik dan benar dapat merubah pola pikir, sikap dan perilaku secara terus menerus yang akhirnya akan menjadi budaya, diharapkan juga mereka memulainya dari sumber lingkungan yang kecil yaitu tempat tinggal.

“Jika anak-anak memperoleh pendidikan yang tepat dan dibina dalam suatu konsep nilai yang tepat, pengaruh yang baik ini akan berlanjut hingga dewasa,” katanya.

Pada dasarnya, kegiatan 3R dapat dilakukan oleh semua orang. Majeri menjelaskan, kegiatan 3R dapat dilakukan dimana saja, dari rumah, sekolah dan masyarakat. Langkah kecil yang perlu kita ketahui diantaranya mengetahui jenis sampah; organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang bisa terurai.Sedangkan anorganik yang tidak mudah atau tidak dapat terurai. contoh: plastik, besi dan kaca.

Langkah selanjutnya, tambah Majeri, menyiapkan bak sampah yang terpilah. Misalnya, sampah organik, sampah kertas, sampah plastik.Meluangkan waktu untuk selalu menempatkan sampah sesuai tempatnya secara terpilah. Menggunakan barang yang masih bagus secara berulang-ulang, misalnya menggunakan sisa buku untuk tempat menghitung. Mengurangi produksi sampah, contohnya; menggunakan tas belanja untuk ke pasar, membawa kotak makanan saat membeli kue atau nasi, selalu menyiapkan botol untuk isi ulang air minum.

Melalui pelatihan ini, diharapkan siswa sebagai individu memahami tugasnya untuk mengelola setiap sampah yang dihasilkan, siswa sebagai warga sekolah dan masyarakat memahami dan mampu berperan aktif menjaga lingkungan, siswa mampu mengembangkan ide-ide terbaik untuk mengurangi sampah, serta memanfaatkan sampah, siswa mampu mengajak orang lain (keluarga, teman, tetangga) untuk peduli dengan sampah dan siswa menjadi pioneer kebersihan dimanapun berada dan kapan pun beraktifitas.

Pelatihan 3R yang diikuti oleh puluhan pelajar dari MTsN-2 Palangka Raya itu dibuka oleh Kepala Kementerian Agama kota Palangka Raya, H. Baihaki. Dalam sambutannya, H. Baihaki sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi pelajar untuk memberikan pemahaman tentang peduli sampah dan menjaga kebersihan memang merupakan cerminan dari agama Islam yang cinta bersih “Kebersihan adalah sebagian dari Iman,” katanya.

Ia juga mengharapkan kegiatan itu tidak hanya dilakukan pada momen lomba saja, melainkan terus ditingkatkan sampai ke tingkat yang lebih tinggi seperti se kota Palangka Raya. “Kegiatan ini sangat positif untuk mengisi aktivitas pelajar daripada tawaran yang saat ini marak dilakukan pelajar di kota-kota besar,” katanya.Muy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB