Minggu, 07 Oktober 2012

Calon Pendidik Dibekali Pendidikan Karakter


G.OBOS, FATTALA - Fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa bangsa kita sedang mengalami degradasi nilai, kehilangan jati diri, dan menipiskannya karakter kepribadian bangsa yang dikenal berbudaya dan berbudi pekerti baik. Degradasi nilai terjadi di hampir segala lini kehidupan, baik di instansi pemerintah maupun di masyarakat.

Demikian dikatakan, ketua STAIN Palangka Raya, Dr. Ibnu Elmi AS Pelu usai membuka acara stadium general pendidikan karakter bagi civitas akademika STAIN Palangka Raya bertempat di Aula baru, kemarin (4/10).

Menurut Ibnu, Kondisi saat ini telah terjadi beberapa konflik horizontal dan vertikal yang ditandai dengan kekerasan dan kerusuhan muncul di mana-mana, primordialisme yang bisa mengancam instegrasi bangsa, praktik korupsi tidak semakin surut malahan semakin berkembang, kecerdasan kehidupan bangsa yang dimanatkan para pendiri negara semain tidak tampak, semuanya itu menunjukkan lunturnya nilai-nilai luhur bangsa.

Di kalangan pelajar dan mahasiswa dekadensi moral ini tidak kalah memprihatinkan. Perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat masih kerap diperlihatkan oleh pelajar dan mahasiswa. Tawuran kerap dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa, meminum minuman keras, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan narkoba yang bisa mengakibatkan depresi.

Kondisi yang memprihatinkan itu, kata Ibnu tentu saja menggelisahkan semua komponen bangsa. Melalui pendidikan karakter diharapkan dapat membangun manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti, dan mulia. “Kita ingin memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban demikian dapat kita capai apabila masyarakat kita juga merupakan masyarakat yang baik. Jadi jelaslah, kata Ibnu, pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter.

Oleh sebab itu, lanjutnya, kita mencoba melakukan gerakan yang bekerjasama dengan Universitas Paramadina untuk menumbuhkembangkan dan membangkitkan kembali pendidikan karakter kepada calon-calon pendidik yang nantinya akan memberikan pembelajaran kepada murid-muridnya.

“Diharapkan dengan pendidikan karakter itu jati diri seorang pendidik agar betul-betul mengerti akan pendidikan karakter, kalau dalam bahasa agama di kenal dengan akhlakul karimah, tingkah laku terpuji atau kepribadian yang baik,” jelas Ibnu.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana, Ali Iskandar, M.Pd mengatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan menjadikan mahasiswa berbudi pekerti luhur dan mampu mencerminkan akhlak seperti Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah.

Jadi, katanya, keseriusan kita dalam penyelenggaraan ini yaitu dengan mengundang pemateri dari Universitas Paramadina Jakarta yang merupakan dosen-dosen ahli dalam bidang pendidikan karakter seperti Dr. KH. D. Zawawi Imron, Taufik Hidayat, Ph.D dan Budhy Munawar Rachman, Ph.D.

Kita bersyukur, respon peserta untuk mengikuti kegiatan ini sangat antusias sekali, ini dibuktikan dengan kehadiran mahasiswa yang mencapai lebih dari 350 orang yang hadir, sampai-sampai sebagian peserta tidak mendapatkan tempat duduk dan terpaksa harus duduk di lantai,” jelas Ali Iskandar. muy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB