G.OBOS, FATTALA - Fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa
bangsa kita sedang mengalami degradasi nilai, kehilangan jati diri, dan
menipiskannya karakter kepribadian bangsa yang dikenal berbudaya dan berbudi
pekerti baik. Degradasi nilai terjadi di hampir segala lini kehidupan, baik di
instansi pemerintah maupun di masyarakat.
Demikian dikatakan, ketua STAIN Palangka Raya,
Dr. Ibnu Elmi AS Pelu usai membuka acara stadium general pendidikan karakter bagi
civitas akademika STAIN Palangka Raya bertempat di Aula baru, kemarin (4/10).
Di kalangan pelajar dan mahasiswa dekadensi
moral ini tidak kalah memprihatinkan. Perilaku menabrak etika, moral dan hukum
dari yang ringan sampai yang berat masih kerap diperlihatkan oleh pelajar dan
mahasiswa. Tawuran kerap dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa, meminum
minuman keras, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan narkoba yang bisa
mengakibatkan depresi.
Kondisi yang memprihatinkan itu, kata Ibnu tentu
saja menggelisahkan semua komponen bangsa. Melalui pendidikan karakter
diharapkan dapat membangun manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti,
dan mulia. “Kita ingin memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban
demikian dapat kita capai apabila masyarakat kita juga merupakan masyarakat
yang baik. Jadi jelaslah, kata Ibnu, pendidikan merupakan wahana utama untuk
menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan
karakter.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kita mencoba
melakukan gerakan yang bekerjasama dengan Universitas Paramadina untuk menumbuhkembangkan
dan membangkitkan kembali pendidikan karakter kepada calon-calon pendidik yang
nantinya akan memberikan pembelajaran kepada murid-muridnya.
“Diharapkan dengan pendidikan karakter itu jati
diri seorang pendidik agar betul-betul mengerti akan pendidikan karakter, kalau
dalam bahasa agama di kenal dengan akhlakul karimah, tingkah laku terpuji atau
kepribadian yang baik,” jelas Ibnu.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana, Ali
Iskandar, M.Pd mengatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan
menjadikan mahasiswa berbudi pekerti luhur dan mampu mencerminkan akhlak
seperti Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah.
Jadi, katanya, keseriusan kita dalam
penyelenggaraan ini yaitu dengan mengundang pemateri dari Universitas
Paramadina Jakarta yang merupakan dosen-dosen ahli dalam bidang pendidikan
karakter seperti Dr. KH. D. Zawawi Imron, Taufik Hidayat, Ph.D dan Budhy
Munawar Rachman, Ph.D.
Kita bersyukur, respon peserta untuk mengikuti
kegiatan ini sangat antusias sekali, ini dibuktikan dengan kehadiran mahasiswa
yang mencapai lebih dari 350 orang yang hadir, sampai-sampai sebagian peserta
tidak mendapatkan tempat duduk dan terpaksa harus duduk di lantai,” jelas Ali
Iskandar. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar