Selasa, 30 Oktober 2012

Pengurus HKTI Kalteng Dilantik Prabowo Unggulkan Jagung dan Ubi Jalar


GUBERNURAN, FATTALA- Ada yang menarik pada Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalteng periode 2011-2016 di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Provinsi Kalteng, Senin (22/10).  Di mana Ketua Umum DPP HKTI Prabowo Subianto, berkeinginan untuk memiliki lahan di Kalteng dalam rangka pengembangan tanaman jagung dan tanaman ubi jalar. “Kami minta ijin kepada pemerintah daerah Kalteng untuk menurunkan Tim khusus dalam rangka mempelajari kemungkinan pengembangan komoditas ketahanan pangan,”ungkap Prabowo.
Lebih lanjut, dikatakan,  dulu di Kalteng pernah ada proyek yang dinamakan mega proyek satu juta hektar. Menurut Prabowo, proyek tersebut perlu untuk dikaji ulang apakah masih ada manfaatnya atau ditarik manfaatnya.
“Sebab itulah kami (HKTI, Red) berkenginan membentuk tim khusus mempelajari kemungkinan- kemungkinan untuk perkembangan ketahanan pangan di Kalteng,” ucap purnawiran Jenderal Pasukan elit Kopassus di era Presiden Soeharto ini.
Prabowo juga menyinggung, ketahanan pangan di dunia saat ini menjadi aspek penting bahan startegis bagi kehidupan. Ia mencontohkan di kawasan Asia Timur sangat membutuhkan komoditas seperti jagung.
Dikatakannya, banyak negara-negara yang kekurangan dan sangat membutuhkan  jagung sebagai komoditas dalam banyak fungsi, sebut saja negara Korea, Jepang, Taiwan, Filipina, Malaysia, Cina, Thailand,  bahkan Indonesia sendiri sangat membutuhkan komoditas jangung. 
Indonesia sendiri, terang Prabowo, membutuhkan tiga juta ton jagung per tahunnya. Sementara di negara asia Timur maupun Fasifik orang sangat membutuhkan komoditas jagung. Seperti diketahui, jelasnya, negara Asia Fasifik sangat bergantung dengan  daging, untuk mempertahankan agar daging selalu dapat dikonsumsi maka membutuhkan  pakan ternak dan pakan ternak itu sendiri lebih besar bersumber dari jagung. Sebab itu, jelasnya, di kawasan Asia Fasifik membutuhkan sebesar 60 juta ton komoditas jagung, tetapi itupun masih kekurangan.
Coba bayangkan, kata Prabowo, kalau daerah mampu menghasilkan satu ton jagung dalam satu hektar dan dipasarkan pada pasar dunia maka keuntungan bersih yang didapat adalah sebesar 200 Dolar per ton.  Apabila ada 100 Hektar kawasan jagung dan antara dua sampai tiga kali panen dalam satu tahun, ujar Prabowo, maka  setidaknya sebesar Rp4 triliun untung bersih. “Sebenarnya saya ingin jad pengusaha jagung di Kalteng, lebih nikmat dari pada Politik yang hanya buang-buang uang, kalau sudah menjabat berani coba-coba mengambil keuntungan tertangkap KPK maka akan rugi juga,” celotehnya. Ditambahkannya, selain tanaman jagung, komoditas Ubi Jalar juga sangat menjanjikan melebihi jagung yakni satu tonnya bisa mencapai dan menghasilkan dalam keuntungannya 1.000 ribu Dolar Amerika per tonnya. “Kalau ada lahan 100 Hektar maka  saya berkeinginan  mengajak investor jagung dan ubi jalar di Kalteng, dan yakin saja pasti akan menguntungkan semua pihak. ini bukan angan-angan tapi bisa kita buktikan, Kalau ada lahannya saya ingin pindah jadi warga Kalimantan saja,” tutur Prabowo.
Dikatakannya,  komoditas jagung maupun ubi jalar tidak pernah akan habis tergantung penanganannya. Beda dengan batu bara, emas, maupun hasil tambang lainnya, katanya, yang menghasilkan 5 ton saja sudah cukup bahkan suatu saat tidak dapat dikuras karena habis.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, dalam sambutannya menyambut baik keinginan dari HKTI tersebut. “Saya perintahkan Dinas Pertanian untuk segera menyiapkan lahan yang dimaksud,”ucap Teras.
Teras Narang mengingatkan, pentingnya pendekatan pengembangan ketahanan pangan, bukan hanya dengan mata saja tetapi dengan bagaimana pelaksanaan teknologi, bagaimana pelaksanaan  penyuluh, bagaimana pemberian bibit, sampai dengan pengadaan pupuk setelah itu bagaimana dengan pemeiliharaan, dan selanjutnya bagaiman produktivitas sampai dengan ke tahap pendistribusian dan pemasaran.  “Kalau ini berjalan, rakyat Kalteng tidak perlu lama menunggu kucuran APBN,” kata Teras Narang.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa yang terpenting adalah bagaimana pelaksanaan pemberdayaan menjadi sangat penting dengan didasari semangat kebersamaan dan gotong royong, sehingga biar rakyat aman dan rakyat sejahtera.  Gubernur juga mengingatkan agar HKTI harus melakukan program dengan progres yang baik.
Pelantikan tersebut langsung dilakukan Ketua Umum DPP HKTI Prabowo Subianto. Selain Gubernur Kalteng, terlihat hadir Ketua DPRD Kalteng, Reinhard Atu Narang serta sejumlah pejabat terkait seperti Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng, para pengurus tani se - Kalimantan Tengah, Mahasiswa dan unsur lainnya. fer/muy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB