IMAM BONJOL, FATTALA - Dalam
Audiensi FATTALA dengan Komandan Korem 102 Panju Panjung, Kolonel Irwan di
ruang kerjanya berlangsung dengan suasana akrab dan santai.
Kolonel
Irwan mengucapkan selamat datang kepada Barthel. B. Usin, Pemimpin Umum Koran
Harian FATTALA yang datang bersama rombongannya. “Melalui silaturrahmi seperti
ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik antara FATTALA sebagai media
informasi bagi masyarakat dengan Korem 102 Panju Panjung,” ucap Kolonel Irwan.
Hal ini
mengingat antara media dan korem saling memiliki ketergantungan. Media
membutuhkan informasi untuk masyarakat, dan Korem membutuhkan Media untuk
menyampaikan informasi dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat.
“Kita menginginkan kondisi masyarakat yang aman, damai dan tentram. Untuk itu
kita membutuhkan media untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan seperti Karya
bakti dan kegiatan lainnya,” jelas Kolonel Irwan. Bahkan menurut Kolonel Irwan
hubungan antar Korem dan Media bukan hanya dalam hal informasi dan publikasi,
tapi juga melalui kegiatan lainnya seperti olahraga.
Ia
berharap, media sebagai kontrol sosial juga harus mampu memberikan yang terbaik
untuk masyarakat, mampu mendewasakan masyarakat dan mampu memberikan inspirasi
untuk solusi atas segala permasalahan yang terjadi di tingkat arus bawah.
Dalam
kesempatan itu Kolonel Irwan selain menanyakan arti kata Fattala juga
menyampaikan terima kasihnya kepada Pemimpin Umum Barthel. B. Usin yang sudah
bersilaturrahmi. “Saya ucapkan selamat dan semoga koran ini akan terus maju dan
tetap menunjukan eksistensinya dalam dunia jurnalistik, mudah-mudahan suatu
saat kita bisa mengunjungi kantor redaksi dan percetaan koran harian FATTALA,”
kata Kolonel Irwan.
Pemimpin Umum
koran harian FATTALA, Barthel.B.Usin dalam kesempatan tersebut hadir didampingi
Sekretaris Citra Agustin Andriyanti, Kabag Umum dan HRD Muhammad Ariffudin
serta beberapa staf di Koran Harian FATTALA.
Dalam
kesempatan itu, Barthel menyampaikan permohonan maaf dari Pemimpin Perusahaan,
Tugiyo Wiratmodjo dan Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab, Syaifuddin HM yang
tidak bisa hadir dalam kesempatan istimewa tersebut.
Menurut
Barthel, diterimanya dengan baik kunjungan dari koran harian FATTALA di Korem ini
merupakan Support bagi surat kabar harian termuda di Kalteng ini.
Pasalnya,
kata Barthel, media ini masih tergolong baru secara yuridis berdiri bulan
Januari dan dilaunchingkan sejak 9 April 2012 lalu. Namun, sudah mendapat respon positif dan
support dari berbagai tokoh di kota Palangka Raya, Salah satunya seperti Danrem
102 Panju Panjung, Kolonel Irwan. “Kami
merasa mendapat kehormatan dan semangat baru atas kunjungan ini untuk terus
mengayunkan langkah memberikan informasi dan pemberitaan sesuai dengan
mottonya, inspirasi untuk solusi,” kata Barthel B.Usin.
Ia
juga mengatakan kehadiran koran Harian
FATTALA merupakan sebuah ide baru yang diharapkan mampu memberikan kontribusi
positif, baik untuk masyarakat bawah yang persoalannya masih belum tersentuh
oleh pemerintah maupun dari pihak pemerintah yang kebijakannya masih belum diketahui
dan tersosialisasi kepada masyarakat bawah. “Kami hadir ingin memberikan solusi
dan ingin mendekatkan diri kepada masyarakat merupakan misi utama koran ini,”
jelas Barthel yang juga Ketua Kadin Kota itu.
Nama
FATTALA itu sendiri menginspirasi dari koran nasional seperti KOMPAS, tambah
Barthel. “Kalau nama KOMPAS itu sendiri sebagai petunjuk arah, sedangkan nama
FATTALA yang berasal dari bahasa sansekerta merupakan kunci pembuka tujuh lapis
langit dan tujuh lapis bumi. Jadi, saat orang baca FATTALA, bisa memberikan
inspirasi untuk melakukan yang terbaik untuk pembangunan kota Palangka Raya.
“Siapapun pemimpin di kota Palangka Raya, kita ingin kota ini Indah dan cantik,
tidak ada lagi baliho yang semrawut dan adanya ketertiban dalam mengatur PKL,” harapnya.
Barthel
mengatakan bahwa Pemimpin Perusahaan punya keinginan ke depan FATTALA hadir di
daerah-daerah sampai pelosok negeri di Indonesia dan bisa bersaing dengan koran
nasional lainnya. “Makanya, nama FATTALA itu sendiri hadir sifatnya tidak nama
ke daerahan melainkan nama umum yang mencirikan nama koran nasional di
Indonesia,” terangnya.
Kehadiran
Koran FATTALA ke depan, lanjut Barthel, tidak hanya mewarnai wajah kota
Palangka Raya, tapi lebih dari itu untuk menjadikan koran ini sebagai koran
nasional yang hadir untuk Indonesia, mampu memberikan solusi atas segala
permasalahan di masyarakat bawah. “Jadi, kita tetap konsen pada pemberitaan
masyarakat kelas bawah,” ujarnya. kim/muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar