JEKAN RAYA, FATTALA – Masalah pendidikan masih penyisakan
persoalan di kota Palangka Raya, salah satunya belum adanya pemerataan sekolah
sampai ke daerah-daerah pinggiran kota. Padahal dengan anggaran pendidikan yang
saat ini mengharuskan 20 persen untuk pendidikan seyogyanya bisa meningkatkan
mutu dan pemerataan pendidikan di kota Palangka Raya menuju kota Pendidikan.
Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh dua
kelurahan terpencil yang
ada di kota Palangka Raya
seperti kelurahan Mungku Baru, ibukota Kecamatan Rakumpit dan kelurahan Petuk Ketimpun, kecamatan
Jekan Raya. Masyarakat dan
anak-anak di dua
kelurahan tersebut sangat mengharapkan adanya SLTA sebagai
sekolah lanjutan ketika lulus SLTP yang sampai saat ini masih tidak adanya
sekolah SLTA.
Sementara itu, kalau anak-anak pinggiran kota
tersebut mau melanjutkan pendidikan ke SLTA, mereka diharuskan untuk ke tempat
lain di daerah perkotaan atau daerah yang jauh dari tempat tinggal mereka.
Harapan akan adanya dan dibangunnya SLTA di
Kelurahan Mungku Baru dan Petuk Ketimpun tersebut disampaikan masyarakat saat
anggota DPRD kota Palangka Raya mengadakan kunjungan kerja (reses) di kantor
kecamatan Jekan Raya
kota Palangka Raya, Rabu
(5/9).
Menanggapi permintaan dan harapan tersebut,
anggota DPRD kota Palangka Raya daerah pemilihan Palangka 1 yang diwakili oleh Subandi, S.Sos selaku
ketua komisi III yang salah satunya membidangi pendidikan menjelaskan harapan
dan permintaan tersebut akan segera diusulkan pada tahun anggaran 2013.
“Kita sangat berharap kepada pemerintah kota
Palangka Raya yang saat ini sudah memasuki pembahasan KUA (Kebijakan Umum
Anggaran) itu agar memprioritaskan apa yang menjadi harapan dan keinginan
masyarakat, sehingga seperti di kecamatan Rakumpit tidak ada lagi keterisolasian
dan masyarakatnya bisa bersekolah. Ke depan, fasilitas pendidikan diharapkan benar-benar diperhatikan, jangan
karena melihat itu daerah pinggiran dan jangan fokus pada pembangunan di kota
saja,” pinta Subandi. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar