Jumat, 02 November 2012

Tiga Pejabat Pembantu Ketua STAIN Dilantik


G. OBOS, FATTALA – Amanah yang diemban oleh pejabat baru dalam pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikan tiga komponen penting yaitu komitmen, integritas dan loyalitas. Komitmen merupakan kesanggupan hati memegang janji dan menjadi pengikat pelaksanaan tugas dengan penuh tanggung jawab secara institusional dan ritual.

Integritas merupakan penempatan dan pengikatan diri selaku pejabat pada posisi kelembagaan demi pelaksanaan tugas yang berdaya guna dan berhasil guna. Sedangkan loyalitas merupakan niat dan tindak mengabdi kepada lembaga sebagai realisasi panggilan untuk berbuat yang terbaik bagi lembaga.

Demikian disampaikan Dr. Ibnu Elmi AS Pelu selaku ketua STAIN Palangka Raya saat memberikan sambutan pada acara pengambilan sumpah dan pelantikan pembantu ketua I, II dan III bertempat di aula baru kampus STAIN Palangka Raya, kemarin (1/11).

Tiga pejabat pembantu ketua yang baru dilantik tersebut, sebagai Pembantu Ketua I Drs. Fahmi, M.Pd menggantikan Drs. H. Abubakar, M.Ag, Pembantu Ketua II Fadli Rahman, M.Ag menggantikan pejabat sebelumnya Drs. H. Sardimi, M.Ag dan Pembantu Ketua III Harles Anwar, M.Si menggantikan Dra. Hj. Hamdanah, M.Ag.

Dalam kesempatan itu juga Ibnu menyampaikan empat profil yang harus dipatri dalam mengemban amanah sebagai pejabat yang baru dilantik tersebut. Pertama, Profil Beramal Jama’i yang dimaksudkan adalah melakukan kegiatan secara kolektif dan terorganisir dengan baik dalam bidang kerja masing-masing setiap hari. Karena setiap pejabat dituntut untuk dapat dengan mudah bekerja sama dan saling membantu dalam setiap team work yang dibentuk untuk mencapai tujuan STAIN Palangka Raya yaitu “Bersama untuk berubah ke arah yang lebih baik”. Seorang pejabat yang memiliki profil ini meyakini bahwa Islam sangat menekankan kepada kerja kolektif (berjamaah) dan mengecam kerja sendiri.

Lanjutnya, Profil kedua, profil Pelopor perubahan atau agent of change yang dimaksudkan di sini adalah sikap mental ofensif, senantiasa bersemangat berada pada garda terdepan dalam merespon setiap perubahan positif yang terjadi dalam ruang public social serta berupaya untuk meminimalisir sikap jumud (ketertinggalan), status quo dan perubahan negatif. “Seorang pejabat yang memiliki profil ini adalah mereka yang sensitive terhadap perubahan yang terjadi, memiliki empati dan siap menjadi inisiator menyelesaikan problematika dan selalu tampil dalam kebenaran dan berani mengambil keputusan,” ujr Ibnu.

Ketiga, profil pembina yang produktif pada profil inilah mengajak pada diri sendiri dan sekaligus orang lain untuk memahami hakikat kehidupan menuju kebaikan. Sifat dasar yang harus dimiliki dalam profil ini meliputi: terjaganya nurani dan perasaan sehingga peka dan ghirah (bersemangat) kepada al-haq (kebenaran).

Keempat, profil ketokohan sosial adalah pribadi atau individu yang jujur, kredibel, baik secara moral maupun intelektual, sehingga dirinya mampu menjadi rujukan publik (public reference). Pada profil ketokohan sosial ini senantiasa menampilkan keluwesan sikap bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, memiliki kemampuan adaptasi dan komunikasi kultural sepanjang tidak menyalahi batasan normatif.

Dalam kesempatan yang sangat sakral itu juga, Ibnu mengucapkan kata terima kasih dan permohonan maaf, jika selama kurang dari 3 (tiga) bulan ada perkataan dan perbuatan dalam kebersamaan bersama para pembantu ketua sebelumnya yang kurang berkenan.

Ibnu mengakui secara jujur bahwa dalam kebersamaan itu, sudah diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti presentase dan perbaikan proposal pascasarjana, penyusunan presentase dan perbaikan proposal alih status STAIN Menuju IAIN, penyusunan dan pengusulan proposal 6 (Enam) Program Studi Baru, penyusunan dan presentase proposal PPG, percepatan pembangunan dan pemanfaatan asrama mahasiswa, Konkritisasi visitasi dari KEMENPERA atas kesiapan lokasi fisik RUSUNAWA di kampus STAIN Palangka Raya, Usulan percepatan dan keberlanjutan, pembangunan ruang kegiatan kemahasiswaan dari PEMDA Provinsi Kalimantan Tengah, Konkritisasi kepastian administrasi, kepastian fisik dan kepastian hukum atas lahan tanah sesuai petunjuk dari IRJEN dan BPK, kerjasama insidentil kegiatan sosialisasi dengan BNN dan Bank Mandiri dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan serta kerjasama dan konkritisasi bantuan CSR dari Bank Mandiri.

“Kebersamaan pelaksanaan program-program ini tentunya tidak hanya selesai karena berakhirnya jabatan ini, namun terus akan dilakukan untuk menuju STAIN yang lebih baik tentunya dengan menumbuhkan rasa kebersamaan,” kata Ibnu mengakhiri sambutannya. Muy 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB