RTA. MILONO, FATTALA – Sekolah Jurnalisme
Indonesia (SJI) yang pertama kali dilaksanakan oleh Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Cabang Kalimantan Tengah, hari ini secara resmi akan dibuka.
Sekolah yang berlangsung selama 21 hari mulai
tanggal 8-23 Nopember 2012 itu, merupakan wadah bagi wartawan untuk meningkatkan profesionalisme dan
kompetensi jurnalistik.
Acara pembukaan SJI angkatan I tahun 2012, akan dibuka secara resmi oleh
Gubernur Kalimantan Tengah, DR (HC) Agustin Teras Narang, SH bertempat di aula
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
SJI awalnya berdiri di Palembang,
Propinsi Sumatera Selatan lewat pelbagai rapat bahkan sampai Konferensi Kerja
Nasional (Konkernas) PWI, 12-14 Agustus 2009 di Palembang. PWI pusat membahas
serius ihwal itu.
Adanya keinginan mendirikan SJI, cerita Sutransyah, mengingat perlu disiapkan program
pendidikan untuk mengatasi rendahnya kompetensi wartawan di bidang jurnalistik.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, bidang pendidikan PWI Pusat kemudian
ditugaskan untuk segera menyusun program aksi yang utuh dan konsepsional.
Sasarannya terang benderang; mengatasi semua kelemahan kompetensi para
wartawan.
Dua pertanyaan kunci dalam latar belakang
berdirinya SJI, katanya,
pertama;
apa sebenarnya yang menyebabkan kinerja wartawan (ada yang menyebut mutu
jurnalisme) kita sekarang terasa kurang memuaskan dan sering dikeluhkan masyarakat, padahal mayoritas
wartawan sekarang adalah lulusan perguruan tinggi?, kedua; langkah apa yang mesti dilakukan
dan program apa yang harus dan sebaiknya diwujudkan guna mengatasi kelemahan
tersebut?
“Menjawab pertanyaan akibat kurangnya ilmu dan
bekal pengetahuan jurnalistik itulah seyogyanya diatasi lewat pelaksanaan
pelatihan dan latihan yang betul-betul profesional yaitu melalui Sekolah
Jurnalistik Indonesia (SJI),” ucap Sutransyah. MUY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar