G.OBOS, FATTALA – Pelaksanaan Elektronik-KTP (e-KTP)
masih kurang disosialisasikan, sehingga masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui manfaat dan tujuan dari program pemerintah secara nasional ini. Padahal
jelas e-KTP memiliki beberapa kelebihan dibandingkan KTP pada umumnya.
“Sosialisasi E-KTP sangat kurang dilakukan, hal
ini diindikasikan masih
banyaknya masyarakat yang mempertanyakan dan kurang memahami manfaat e-KTP. Malah
ada yang bertanya untuk apa lagi e-KTP, sedangkan KTP yang ada aja masih hidup,
ternyata memang kurang sosialisasi dan pelaksanaan e-KTP ini masih jauh dari
keinginan.”
Demikian diungkapkan, anggota DPD-RI asal Kalimantan Tengah, H. Said
Akhmad Fawzy Zain Bahsin, kepada FATTALA saat ditemui di kediamannya
jalan G.Obos No.30 RT.01/ RW.XII Kelurahan Menteng Palangka Raya, Senin (5/11).
Selain itu, kelebihan lainnya, e-KTP berlaku
seluruh Indonesia. Ketika berada di daerah lain tak perlu membuat KTP di daerah
tersebut, dengan e-KTP sudah bisa, kendati juga harus melaporkan diri.
Program e-KTP (Elektronik Kartu Tanda
Penduduk) diharapkan selesai tahun 2013 mendatang. Sesuai dengan apa yang
ditargetkan oleh pemerintah pusat.
Untuk di Kalimantan Tengah sendiri, pengawasan
juga terus dilakukan, jelas anggota Komisi I yang juga membidangi pengawasan
e-KTP ini. Pihaknya nanti akan mengundang Kepala Dinas Dukcapil Barito Selatan dengan
Kepala Dinas Dukcapil Seruyan untuk menyelenggarakan talk show, dan sekaligus mempertanyakan sampai
dimana hasil yang telah dicapai, faktor-faktor apa saya yang mendukung dan menghambat,
dimana kurang lancarnya atau lancarnya pelaksanaan program e-KTP tersebut.
“Harapan kita memang program e-KTP bisa
berjalan dengan baik, target 2013 harus tercapai.” Ia juga berharap apabila
pusat sudah selesai sesuai target di 2013. Hendaknya peralatan yang memakan
biaya kurang lebih 6,3 trilyun tersebut bisa diserahkan kepada daerah, biar
daerah yang akan mengelola dan peralatan-peralatan itu bisa dihibahkan ke
daerah,” harapnya. Muy
Jakarta, Aktual.com —Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah kurangnya sosialisasi Kartu Jakarta Pinta (KJP). Hal itu terkait dengan antrean warga yang hendak mencairkan KJP di beberapa wilayah.
BalasHapus“Bukan kurang sosialisasi, ini tuh persoalannya otaknya sudah biasa mencuri duit pakai mau narik cash melulu terus ribut, saya sih diemin saja,” kata Ahok di Balaikota, Jumat (31/7).
KJP Dinilai Kurang Sosialisasi, Ahok Sebut Warga Jakarta Miliki ‘Otak Pencuri’