TJILIK RIWUT, FATTALA – Beberapa indikator penjaminan mutu
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang harus diperhatikan betul-betul oleh
pihak sekolah yaitu Pendidik, tenaga kependidikan, sarana & prasarana dan pengelolaan,
jelas Krisnayadi Toendan, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) Kalteng kepada Fattala, kemarin (17/7).
Tenaga Kependidikan pun seperti kepala sekolah
harus berpendidikan minimal S2 dan telah menempuh pelatihan kepala
sekolah/Madrasah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh
pemerintah. Kepala sekolah harus mampu berbahasa Inggris secara aktif. Selain
itu, tambah Krisnayadi, “Kepala sekolah harus bervisi internasional, artinya
mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial serta
jiwa kepemimpinan dan enterpreneural yang kuat.”
Selain itu, secara sarana dan prasarana
mencapai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) disetiap ruangan tentunya harus
dilengkapi dengan media pembelajaran berbasis TIK dan perpustakaan juga harus
dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber belajar
berbasis TIK di seluruh dunia.
Tak kalah penting, tambah Krisnayadi, pengelolaan
juga harus memenuhi standar, seperti menjalin hubungan sister school dengan
sekolah bertaraf internasional di luar negeri, meraih sertifikat ISO 9001 versi
2000 atau sesudahnya dan ISO 1400. Selain itu juga merupakan sekolah/Madrasah
multi kultural, sekolah harus bebas dari narkoba dan rokok. Selanjutnya, pernah
meraih medali tingkat internasional pada
berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni dan olah raga.”
Di Kalimantan Tengah sendiri, tambah ketua LPMP Kalteng ini, “saya kira
untuk Rencana Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) saja masih belum siap, apalagi untuk SBI,”
singgung Krisnayadi. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar