NYARU
MENTENG, FATTALA- Menkokesra HR Agung Laksono mengatakan keimanan, ketagwaan dan
intelektualitas yang kokoh dalam arus globalisasi sekarang ini sangat diperlukan.
“Dua inti penting adalah
keimanan dan ketagwaan yang sejalan
dengan intelektualitas yang kokoh adalah dasar utama dari Pemuda Remaja Masjid,” ujar Agung Laksono ketika membuka dengan resmi Jambore
Nasional Perkampungan Kerja Pemuda Remaja Masjid Se-Indonesia di Bumi Perkemahan Pramuka Nyaru Menteng di
Jalan Tjilik Riwut Km 28 Palangka Raya, Sabtu (14/7).
Menurutnya dengan Jambore Nasional Perkampungan Kerja Pemuda Remaja
Masjid se-Indonesia, merupakan kiprah remaja serta pemuda Masjid yang sekaligus
merupakan wadah serta forum untuk
menjalin silaturahim, menjalin komunikasi, merajut informasi, serta
meningkatkan kualitas SDM, sosial
kemasyarakat. “Terpenting serta strategis
adalah upaya melakukan pembinaan dan pendidikan bagi remaja dan pemuda Masjid dalam
hal pembinaan budi pekerti yang luhur. Oleh karena itu kegiatan ini perlu diberikan
apresiasi yang tinggi,”ucapn Agung Laksono.
Selain itu, jelasnya, pemuda remaja Masjid juga diharapkan menjadi manusia yang
berkepribadian dan berdedikasi dalam
membina pemuda dan remaja yang berbudi pekerti yang luhur, dalam
perkembangannya BKPRMI mampu mencetak kader yang bukan emosionalitas tetapi
yang rasionalitas dan dapat menghargai kemajemukan dan keanekaragaman dalam
pencapaian tujuan meningkatakan kualitas beragama. Menurut dia, semakin
mantapnya pemahaman dan pengalaman ajaran agama maka pemuda dan remaja Masjid
akan mampu meningkatkan penghayatan moral dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara disamping itu pemuda dan remaja masjid akan mampu memperlebar
toleransi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Pemuda Masjid harus mampu memberikan
kedamaian hidup antar umat beragama. Hindari terhadap pemahaman sesat dan
keliru serta tidak terpengaruh teror sesama umat dan teror untuk agama lain, sebab
bisa menyebabkan disintegrasi bangsa,” ujar Agung.
Pemuda dan remaja masjid, lanjut dia, juga harus
mampu meningkatkan pemahaman terhadap kearifan
lokal dan budaya nasional sehingga
akan memperkuat pemahaman kebenaran agama sehingga tidak keliru dan tidak sepotong-sepotong dalam kehidupan
intern maupun multilkutural. “Pemuda dan remaja masjid juga harus mampu sebagai
pelopor pemberdayaan ekonomi rakyat,” pinta Agung Laksono.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Agustin Teras
Narang dalam paparannya mengatakan Kalteng dikenal dengan Palsafah Rumah
Betang, di mana palsafah tersebut adalah bersumber dari nenek moyang yang
berarti rumah besar. “Implementasinya sangat
luar biasa yang tidak lain adalah tempat berkumpul masyarakat secara
luas tanpa menanyakan Agama, Suku, tanpa menanyakan kamu siapa, dari mana,
namun semuanya bersaudara dan warga negara RI,”ujar Teras Narang.
“Melalui kegiatan jambore dan perkampunga kerja
BKPRMI akan memberikan nilai tambah
serta mempromosikan potensi yang ada di Kalteng,” ujar Teras di hadapan hadirin dan peserta baik dari Kabupaten/Kota
di Kalteng maupun kontingen dari seluruh Provinsi di Indonesia yang hadir
memenuhi Bumi Perkemahan Pramuka
Nyaru Menteng.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama Pembangunan
TKA/TPA As-Syu’ban binaan DPW BKPRMI di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan
Bukit Batu Kota Palangka Raya. muy/fer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar