TJILIK RIWUT, FATTALA – Setelah mendengar paparan
tiga pimpinan Koran Harian FATTALA, Walikota Palangka Raya HM Riban Satia
menyambut baik kehadiran koran dengan Motto inspirasi
untuk solusi ini. Apalagi, kata Riban, koran FATTALA merupakan koran
Palangka Raya yang beritanya sebagian besar mengangkat persoalan yang terjadi
di kelompok masyarakat bawah.
“Koran ini tujuan dan misinya
sudah sangat baik dan kami juga merasa terbantu karena dapat memberikan
informasi dan inspirasi khususnya untuk masyarakat bawah yang ada di
sudut-sudut kota bahkan sampai di tingkat RT,” ujar Riban Satia.
Menurut walikota, memang
permasalahan kota cukup banyak, untuk itu pemerintah Kota Palangka Raya terus berusaha
semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk melayani dan mengabdikan diri
kepada masyarakat. Namun, kata
Riban, semua itu tidak
sepenuhnya dapat diselesaikan dengan waktu yang pendek. “Perlu pembenahan secara bertahap.
Apalagi pada tingkat SKPD juga perlu membangun kesadaran akan kepekaannya
terhadap berbagai permasalahan di masyarakat,” kata Riban Satia.
Dikatakannya, mengubah kebiasaan pola pikir dan pengabdian
yang mengarah kepada masyarakat memang perlu kesabaran dan peran media juga perlu untuk itu.
Makanya, ujar Riban, dengan
kehadiran koran baru ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berimbang
dan dapat memberikan solusi atas secara permasalahan yang ada. “Jangan hanya bisa melempar
permasalahan namun tidak memberikan solusi akan permasalahan itu. Kita tidak
ingin seperti itu, Kan itu juga tidak baik untuk informasi yang disampaikan,”
kata Riban Satia.
Menaggapai adanya berbagai
kritikan pers terhadap pemerintah kota Palangka Raya, Riban dengan santai
menjawab bahwa dia tidak pernah terganggu dengan kritikan pers. “Keberadaan dan
kritikan pers itu sangat penting, ibarat masakan bahwa pers itu merupakan
bumbunya. Kritik pers bagai bumbu penyedap masakan,” ujar Riban.
Sebelumnya, Pemimpin Umum Koran
Harian FATTALA Barthel B.Usin mengatakan
kehadiran Walikota Palangka Raya, HM. Riban
Satia atas kunjungannya ke redaksi FATTALA merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri
bagi SKH tersebut. Pasalnya, kata Barthel, media ini masih tergolong baru sejak dilaunchingkan
9 April 2012 lalu. Namun, ditengah kesibukannya yang padat, lanjut Barthel, Pak Riban Satia masih sempat menyediakan
waktu untuk berkunjung ke kantor Redaksi Koran Harian FATTALA. “Kami merasa mendapat kehormatan dan semangat baru atas
kunjungan Walikota ini untuk terus mengayunkan langkah
memberikan informasi dan pemberitaan sesuai dengan mottonya, Inspirasi untuk
Solusi,” kata
Barthel B.Usin.
Sementara itu, Pemimpin Perusahaan Tugiyo Wiratmodjo, mengatakan kehadiran
koran harian FATTALA merupakan
sebuah ide baru yang semata-mata untuk menggeluti dunia usaha dengan mengacu
para seniornya di dunia usaha seperti Dahlan Iskan, Abu Rizal Bakri dll.
“Mereka sukses membangun dunia usaha salah satunya melalui media. Saya ingin
seperti mereka. Selain itu, kata Tugiyo, koran FATTALA ini diharapkan juga mampu memberikan kontribusi
positif, baik untuk masyarakat bawah yang persoalannya masih belum tersentuh
oleh pemerintah maupun dari pihak pemerintah yang kebijakannya masih belum
diketahui dan tersosialisasi kepada masyarakat bawah. “Kami hadir ingin memberikan solusi dan ingin
mendekatkan diri kepada masyarakat merupakan misi utama koran ini,” jelas Tugiyo yang juga Ketua
Umum Kadin Kalteng itu.
Nama FATTALA itu sendiri menginspirasi dari koran nasional seperti KOMPAS,
tambah Tugiyo. “Kalau nama KOMPAS itu sendiri sebagai petunjuk arah, sedangkan
nama FATTALA yang berasal dari bahasa sansekerta merupakan kunci pembuka tujuh
lapis langit dan tujuh lapis bumi. Jadi, saat orang baca FATTALA, bisa terbuka semuanya. Kami juga punya keinginan bisa bersaing
dengan koran nasional lainnya,” ujar Tugiyo dengan penuh rasa optimis.. Makanya, jelasnya lagi, nama FATTALA
itu sendiri hadir sifatnya
tidak nama ke daerahan
melainkan nama umum yang mencirikan nama koran nasional di Indonesia.
Kehadiran Koran FATTALA ke depan, lannjut Tugiyo, tidak hanya mewarnai wajah kota
Palangka Raya, tapi
lebih dari itu untuk menjadikan koran ini sebagai koran nasional yang hadir
untuk Indonesia, mampu memberikan solusi atas segala permasalahan di masyarakat
bawah. “Jadi, kita
tetap konsen pada pemberitaan masyarakat kelas bawah.”
Pemimpin Redaksi FATTALA
Syaifudin HM mengatakan munculnya ide untuk mendirikan koran Harian FATTALA
karena masih belum ada koran Palangka Raya, sebab koran-koran yang ada sebelum
hadirnya FATTALA tersebut dikatakan sebagai koran Kalteng bukan koran Palangka
Raya. “Suka tidak suka, lima atau 10 tahun ke depan Kota Palangka Raya tentu
akan menjadi kota besar. Untuk itu, perlu ada korannya. Karena itulah kami
mengangkat jargon FATTALA korannya orang Palangka Raya,” ujar Bang Udin –
panggilan akrab Syaifudin HM.
Berita-berita koran
Harian FATTALA, terang Bang Udin, merupakan berita-berita tentang masyarakat
bawah yang banyak dengan segala persoalannya. “Kita ingin semua persoalan yang
terjadi di kalangan masyarakat bawah segera ditangani oleh pemerintah. Terutama
menyangkut masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan,” ujar Bang Udin. muy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar