Jumat, 04 Januari 2013

Harga Bensin ‘Selangit’, Wargapun Menjerit



Oleh : Yusri - Herry
Dalam beberapa hari terakhir, harga eceran BBM di Kota Palangka Raya khususnya premium (bensin,Red) sudah tak terkendali. Harganya pun naik ‘selangit’ disebabkan terganggunya distribusi pasokan dari depo Pulang Pisau menuju Palangka Raya untuk disalurkan ke delapan SPBU kota “Cantik” ini.
Jika melihat kondisi di lapangan pasokan BBM tersebut terganggu akibat terendamnya ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Selatan tepatnya di daerah Tumbang Nusa, akibat banjir yang melanda karena curah hujan cukup tinggi sehingga debit air sungai Kahayan meningkat.
Dampak dari keadaan tersebut menyebabkan harga eceran BBM, khususnya bensin tak menentu dan cenderung mahal dijual pengecer atau pedagang kios karena persediaannya terbatas.
Faktanya, salah satu kios penjual bensin di Jalan Piere Tandean Palangka Raya, Jumat (4/1), cukup laris diserbu pembeli untuk membeli BBM jenis premium itu.
Namun ternyata  harga penjualan tidak seperti hari-hari biasanya. BBM jenis bensin biasanya dijual dengan harga Rp5.500 per liter, akibat terganggunya distribusi pasokan BBM ini, maka pengecer menjual bensin berubah drastis menjadi Rp10 ribu per liternya.
Menurut Arman (23), warga Tapen Kapuas, Jum’at pagi kemarin, yang sedang membeli bensin di salah satu kios bensin Jalan Piere Tandean arah ke Bukit Rawi Palangka Raya menuturkan, dia sangat keberatan dengan harga yang begitu mahal.
“Biasanya hanya Rp5.500 per liternya, sekarang malah menjadi Rp10 ribu per liternya,” keluh Arman sembari mengatakan bila keadaan tersebut masih berlangsung, tentunya sangat merugikan bagi masyarakat kecil, terutama dirinya seorang sopir angkot yang setiap hari memerlukan bensin.
Sementara itu, Dadang (32) warga setempat juga menuturkan hal yang serupa kepada megapos. “Dengan harga bensin yang mencapai Rp10 ribu per liternya tersebut, sangat berat bagi kami rasakan karena harganya begitu mahal. Saya hanya penjual sayur keliling Palangka Raya,”tuturnya.
Dari berjualan sayur keliling, Dadang menjelaskan biasanya berpenghasilan mendapatkan keuntungan sebesar Rp90 ribu, namun karena BBM mahal dieceran keuntungannya berkurang Rp20 ribu, sehingga tersisa menjadi Rp70 ribu per harinya.
Sementara itu, Jamil (48) salah seorang pengecer mengatakan harga BBM ditingkat pengecer hingga tembus Rp10ribu, dijual kepada masyarakat, karena di beberapa SPBU di Kota Palangka Raya mengalami antri yang sangat panjang.
Sedangkan menurut petugas SPBU Jalan S.Parman yang namanya tidak mau disebutkan dalam beberapa hari ini antrian selalu panjang, ini diakibatkan pasokan BBM yang berkurang, biasanya setiap hari pasokan BBM 5 mobil tangki mengantar ke SPBU. “Tapi sekarang cuma 2 mobil tangki saja. Kemudian pukul 14.00WIB BBM jenis bensin sudah habis terjual,” katanya.

2 komentar:

 

©2009 FATTALA online | by TNB