TINGANG, FATTALA – Warga Kota
Palangka Raya laksanakan ritual adat Balian Punduk Sahur Lewu guna menjaga
keseimbangan alam Bumi Tambun Bungai.
Warga Dayak Kalimantan Tengah, yang
dikenal memiliki kebudayaan yang sangat dekat dengan alam, beberapa waktu yang
lalu (19/2), melaksanakan ritual upacara adat Balian Punduk Sahur Lewu guna
menjaga keseimbangan alam dan menjauhkan segala malapetaka yang mungkin dapat
menimpa warga Kota Palangka Raya dan sekitarnya.
Dalam pelaksanaan ritual adat ini
sendiri menggunakan hewan kurban seperti ayam dan babi, dan perlengkapan
sesajen lainnya, dan dilaksanakan oleh lima orang basir (rohaniwan). Upacara
ini dilakukan selama tiga hari, yaitu dari tanggal 19-21 Februari 2012 yang
lalu, dan dalam pelaksanaannya masih menggunakan dana dari parsipasi warga
masyarakat sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar