Selasa, 27 Maret 2012

Musikalisasi Puisi Sebuah Tawaran Ekonomi Kreatif


PALANGKA RAYA, FATTALA –  Di kota-kota pulau Jawa dan Sumatera musikalisasi puisi sudah bisa dipentaskan dengan menjual tiket. Bahkan di Lampung pertunjukan musikalisasi puisi lebih diminati anak-anak muda daripada pertunjukan band. 
Ditemui FATTALA di sanggarnya, minggu malam (15/1), Agung CP (40), seorang seniman yang menggeluti musikalisasi puisi menjelaskan bahwa musikalisasi puisi baru dikenalkan di Palangka Raya pada tahun 2007-an. Lanjutnya, sebenarnya perkembangnya cukup bagus. Beberapa kali penyelenggaraan lomba musikalisasi puisi tingkat sekolah, selalu banyak pesertanya.
Agung juga menuturkan bahwa musukalisasi puisi lebih dapat diterima anak-anak muda daripada puisi yang hanya dibacakan saja. Musikalisasi puisi sama dengan membuat lagu, perbedaannya terletak pada teks syair untuk musikalisasi kita ambil dari puisi karya penyair yang sudah ada.
Hatna (16), siswi salah satu SMA di Palangka Raya, menuturkan, ia suka menyanyi, makanya ikut grup musikalisasi puisi. ”Musikalisasi puisi sama seperti menyanyi, cuma kadang ada bait-bait yang harus dibacakan,” jelas Hatna.
Ketika ditanya mengenai peluang musikalisasi puisi sebagai sebuah tawaran ekonomi kreatif, Agung berpendapat untuk saat ini, mungkin di Palangka Raya belum. Kita mesti lebih banyak sosialisasi dulu. Demikian pendapat Agung yang diaminkan oleh beberapa rekannya.”Kalau di kota-kota pulau Jawa dan Sumatera musikalisasi puisi sudah dapat dipentaskan dengan menjual tiket. Bahkan di Lampung, pertunjukan musikalisasi puisi lebih diminati anak-anak muda daripada pertunjukan band,” jelas Agung penuh antusias. (sbt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©2009 FATTALA online | by TNB